Jangan Jadikan Refleksi Libur Idul Fitri Sekadar Formalitas




Momen pasca libur panjang seperti Idulfitri sering kali dimanfaatkan guru untuk mengajak siswa bercerita atau melakukan refleksi. Namun, hati-hati. Jangan sampai kegiatan refleksi ini justru menjadi formalitas semata atau bahkan meninggalkan luka yang tak terlihat.

Mengapa? Karena faktanya, tidak semua siswa memiliki pengalaman libur yang menyenangkan.

Ada yang kehilangan anggota keluarga, tidak mudik, tidak berlibur, atau bahkan harus membantu orang tua bekerja. Maka dari itu, penting bagi kita, para pendidik, untuk memastikan bahwa kegiatan refleksi berlangsung aman secara emosional, sosial, dan ekonomi.

Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?

Berikut beberapa poin penting yang bisa menjadi panduan agar refleksi pasca libur lebih inklusif dan bermakna:
1. Kondisi Emosional
Beberapa siswa mungkin sedang berduka atau mengalami masa sulit saat liburan. Jadi, jangan memaksa mereka untuk bercerita apabila belum siap. Berikan ruang untuk diam sebagai pilihan yang dihargai.

2. Kondisi Sosial
Tidak semua siswa memiliki pengalaman berkumpul bersama keluarga. Hindari asumsi bahwa semua siswa memiliki liburan yang bahagia atau meriah. Ajak mereka berbagi hal sederhana yang berarti bagi mereka.

3. Kondisi Ekonomi
Ada siswa yang tidak pergi berlibur, tidak menerima THR, atau harus membantu bekerja selama liburan. Hindari pertanyaan yang menonjolkan aspek materi atau membandingkan satu sama lain.

Rekomendasi Praktis
Agar kegiatan refleksi berjalan hangat dan menyentuh hati semua siswa, berikut beberapa saran yang dapat diterapkan:
1. Gunakan pertanyaan terbuka, misalnya: “Apa hal paling berkesan yang kamu alami selama libur kemarin?”
2. Berikan kebebasan: siswa boleh memilih untuk bercerita, menulis, menggambar, atau tidak berbagi.
3. Fokus pada nilai-nilai: seperti syukur, berbagi, silaturahmi, dan keikhlasan.
4. Hindari kompetisi cerita: tidak perlu memilih cerita terbaik atau liburan paling seru.
5. Sediakan alternatif refleksi umum: terutama bagi siswa yang tidak merayakan. Akhiri dengan pertanyaan positif: seperti “Apa hal baik yang kamu pelajari selama liburan ini?”

Refleksi yang baik bukan tentang siapa yang paling seru liburannya, tetapi siapa yang paling banyak belajar dari pengalamannya.

Mari jadikan ruang kelas sebagai tempat yang nyaman untuk semua cerita—besar maupun kecil.

📄 Ingin lembar refleksi pasca libur Idulfitri yang inklusif dan siap digunakan?
Cek di lInk Berikut [Download]


💬 Bagaimana menurut Bapak/Ibu Guru? 
Punya ide lain untuk membuat refleksi lebih aman dan bermakna?
Yuk, ceritakan di kolom komentar!

Post a Comment

0 Comments